Minggu, 11 Maret 2012

TEKNIK MEMIMPIN SIDANG.

Oleh: Hanry Liunsanda, SH
(Ketua Bidang Pendidikan Kader dan Kerohanian BPC GMKI Tondano)

A. PENDAHULUAN
Sidang atau rapat merupakan media pengambilan keputusan. Sidang ataupun rapat dapat di artikan sebagai alat yang penting untuk mencari informasi dan mengambil keputusan. Mencari informasi yang di maksudkan adalah mendengarkan tanggapan, sanggahan, jawaban berupa pendapat/pemikiran dari peserta sidang/rapat yang di fasilitasi oleh pemimpin sidang/rapat guna mencapai suatu kesepakatan untuk kepentingan bersama.
B. PERSIAPAN SIDANG
Persiapan persidangan adalah hal yang cukup menentukan berhasil atau tidaknya suatu persidangan. Untuk itu beberapa hal perlu di perhatikan sebagai persiapan awal untuk mengadakan persidangan yaitu
a. Agenda Sidang; adalah materi yang di tentukan untuk di bahas dan waktu yang di butuhkan untuk membicarakan materi yang akan di bahas , sehingga agenda sidang sangat pula menentukan panjang atau pendeknya suatu persidangan. Dengan demikian agenda sidang haruslah disusun secara sistematis
b. Working Papers atau lembar kerja. Lembar kerja; adalah rancangan materi yang akan di bicarakan dalam persidangan. Sehingga sebagai persiapan awal perlu atau tidaknya rancangan materi tersebut tergantung dari bentuk persidangan atau rapat yang akan di adakan. Jika lembar kerja di butuhkan, siapa yang akan ditugaskan untuk menyusun, berapa lama penyusunannya, kepada siapa lembar kerja tersebut dibagikan.
c. Jumlah peserta sidang. Peserta sidang adalah semua orang yang mutlak harus hadir dalam persidangan.
d. Alat bantu lainnya. Alat bantu lainnya yang di maksudkan adalah alat yang akan di gunakan dalam persidangan sehingga mempermudah dalam mengemukakan ide dengan sistematis, cepat dan tepat. Alat bantu ini seperti papan tulis, palu sidang, bagan-bagan, proyektor dan sebagainya.

Selain hal tersebut di atas yang perlu di perhatikan adalah ruangan sidang yang memadai, penerangan yang cukup, kebersihan tempat persidangan, peredaran udara atau ventilasi dalam ruangan.
C. PEMIMPIN SIDANG
Pemimpin sidang bertugas agar sidang dapat menghasilkan sesuatu keputusan sesuai materi persidangan dalam batas waktu yang telah di tentukan sebelumnya. Pemimpin sidang harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta penguasaan komunikasi yang efektif agar dalam persidangan agar dapat memimpin sidang, dapat menghasilkan, mendapatkan informasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Selain hal tersebut di atas, pemimpin sidang juga harus mengetahui watak kepribadian, perilaku (berwibawa) sehingga dalam memimpin sidang dapat menimbulkan rasa hormat dari peserta.
Pemimpin sidang yang baik adalah pemimpin sidang yang harus memiliki ketrampilan sebagai berikut:
a. Harus mampu memberi bimbingan dan tegas.
b. Harus diterima oleh para peserta sidang sebagai pemimpin, baik karena kemampunnya dan pengetahuannya tentang tugas pokok organisasi, maupun karena kemampuannya memelihara hubungan yang baik dengan orang lain.
c. Berbicara to the point dan tidak boleh mendominasi pembicaraan.
d. Mempunyai integritas, kemauan dan kerelaan untuk memberikan kesempatan berbicara kepada orang lain sebanyak mungkin. Selain itu pemimpin sidang harus juga mempunyai pendirian yang tetap, konsekuen , dan tidak mudah terombang- ambing oleh suasana sekelilingnya.
e. Mempunyai ketrampilan yang tinggi dan sistematis dalam memecahkan masalah.
Beberapa tipe pimpinan sidang:
a. Otoriter : yaitu pimpinan sidang yang selalu memaksakan kehendaknya dan kadang tidak adil dalam memberikan kesempatan berbicara kepada peserta sidang. Tipe pimpinan sidang seperti ini sangat tidak baik karena rentan terhadap pertikaian yang meluas, karena dia bukan lagi sebagai penengah tetapi menjadi pihak yang harus ditengahi.
b. Demokratis: yaitu pimpinan sidang yang dalam memimpin sidang mengedepankan nilai-nilai demokrasi dan berusaha untuk memberi kesempatan yang sama terhadap seluruh peserta sidang.
Ada beberapa tipe lagi namun yang paling penting adalah kedua tipe diatas.
Hal yang harus dihindari oleh pimpinan sidang:
a. Komunikasi dua arah, dimana hanya ada dua orang saja yang diberi kesempatan untuk berbicara karena dianggap bahwa yang satu sebagai penebar wacana sedangkan yang lain sebagai penanggap. Padahal seharusnya dalam setiap pokok pembicaraan selalu melibatkan semua peserta sidang.
b. Keluar dari pokok pembicaraan, artinya pimpinan sidang harus terus berusaha untuk mempertahankan agar setiap pembicaraan selalu terkoordinir secara sistematis sehingga suatu pokok pembicaraan dibicarakan secara tuntas sebelum pindah ke masalah berikutnya.
c. Memonopoli pembicaraan, seorang pimpinan sidang yang baik adalah orang yang senantiasa memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta untuk mengungkapkan idenya, kemudian menyimpulkan semua ide peserta secara singkat dan jelas.
Dalam kondisi tertentu, sebuah keputusan dalam persidangan dapat diambil dengan suara terbanyak.
Berikut beberapa tipe keputusan yang sering diambil dalam sebuah persidangan :
1. Decision by single individuals, yaitu keputusan yang dilakukan oleh seseorang dalam kelompok/sidang. Terjadi dalam situasi gawat atau waktu mendesak
2. Minority decision, yaitu beberapa orang dalam persidangan mengambil keputusan. Biasanya keputusan ini kurang didukung
3. Majority decision, yaitu keputusan dibuat oleh meyoritas anggota kelompok (biasanya bentuk voting). Biasanya berakibat buruk terhadap yang kalah.
4. Consensus decision, yaitu keputusan yang melibatkan seluruh anggota sampai semua anggota menerima dan bersedia melaksanakan walaupun tidak semua setuju
5. Unanimmity decision, yaitu keputusan bulat dan tidak lonjong

D. PENGARAHAN PERSIDANGAN
Dalam proses persidangan sering di temui adanya tanggapan, usul, ataupun pernyataan pendapat dari peserta untuk materi-materi tertentu yang sedang di bahas. Untuk kelancaran persidangan maka perlu di perhatikan oleh peserta sidang adalah menyangkut “INTERUPSI” atau pemotongan pembicaraan. Interupsi secara umum dapat di bagi atas :
1. Point of Information ( jika akan memberikan informasi tentang sesuatu diluar hal yang sedang dibahas)
2. Point of Order ( jika akan memberikan masukan)
3. Point of Clarification ( jika akan meluruskan pembicaraan)
4. Point of Personality (jika akan melakukan pembelaan diri)

E. ISTILAH TEKNIS DALAM SIDANG/RAPAT
a. Sidang komisi: adalah istilah untuk sidang yang hanya dihadiri oleh beberapa anggota persidangan untuk membahas tugas tertentu sesuai dengan pembagian komisinya
b. Sidang pleno: adalah istilah untuk sidang yang dihadiri oleh seluruh anggota persidangan untuk membahas/menetapkan sebuah keputusan
c. Sidang paripurna: adalah istilah untuk sidang pleno yang lebih luas, biasanya sidang ini juga dihadiri oleh undangan.
d. Sidang Istimewa: adalah sidang yang diselenggarakan khusus untuk membahas suatu masalah khusus dan tertentu
e. Majelis ketua/pemimpin sidang/rapat adalah orang yang dipercayakan untuk mengarahakan seluruh proses persidangan
f. Korum adalah istilah untuk keadaan dimana sebuah sidang layak mengambil keputusan (biasanya berupa jumlah peserta minimal yang harus menghadiri persidangan)
g. Voting adalah pemungutan suara terbanyak
h. Amandemen adalah peninjauan kembali terhadap materi yang telah dibahas/disetujui
i. Floor adalah forum persidangan
j. Lobbying adalah pembicaraan yang dilangsungkan diluar forum persidangan untuk menawarkan sebuah konsep
k. Skorsing adalah pemotongan agenda persidangan untuk waktu tertentu
l. Pending adalah penundaan pembahasan sebuah masalah karena alasan - alasan tertentu
m. Interupsi adalah pemotongan pembicaraan orang lain
n. Surat Keputusan Persidangan adalah kekuatan hukum formal atas segala sesuatu yang diputuskan dalam sidang/rapat
o. Notulensi adalah penulisan hasil rapat
p. Risalah adalah dokumen tentang proses berlangsungnya rapat
q. Sekretaris Persidangan adalah orang yang bertugas untuk melaksanakan tugas – tugas sekretaris dalam sidang
r. Moderator adalah istilah lain untuk pemimpin rapat

TEKNIK MEMIMPIN SIDANG Oleh: Hanry Liunsanda (Ketua Bidang Pendidikan Kader dan Kerohanian BPC GMKI Tondano)

A. PENDAHULUAN
Sidang atau rapat merupakan media pengambilan keputusan. Sidang ataupun rapat dapat di artikan sebagai alat yang penting untuk mencari informasi dan mengambil keputusan. Mencari informasi yang di maksudkan adalah mendengarkan tanggapan, sanggahan, jawaban berupa pendapat/pemikiran dari peserta sidang/rapat yang di fasilitasi oleh pemimpin sidang/rapat guna mencapai suatu kesepakatan untuk kepentingan bersama.
B. PERSIAPAN SIDANG
Persiapan persidangan adalah hal yang cukup menentukan berhasil atau tidaknya suatu persidangan. Untuk itu beberapa hal perlu di perhatikan sebagai persiapan awal untuk mengadakan persidangan yaitu
a. Agenda Sidang; adalah materi yang di tentukan untuk di bahas dan waktu yang di butuhkan untuk membicarakan materi yang akan di bahas , sehingga agenda sidang sangat pula menentukan panjang atau pendeknya suatu persidangan. Dengan demikian agenda sidang haruslah disusun secara sistematis
b. Working Papers atau lembar kerja. Lembar kerja; adalah rancangan materi yang akan di bicarakan dalam persidangan. Sehingga sebagai persiapan awal perlu atau tidaknya rancangan materi tersebut tergantung dari bentuk persidangan atau rapat yang akan di adakan. Jika lembar kerja di butuhkan, siapa yang akan ditugaskan untuk menyusun, berapa lama penyusunannya, kepada siapa lembar kerja tersebut dibagikan.
c. Jumlah peserta sidang. Peserta sidang adalah semua orang yang mutlak harus hadir dalam persidangan.
d. Alat bantu lainnya. Alat bantu lainnya yang di maksudkan adalah alat yang akan di gunakan dalam persidangan sehingga mempermudah dalam mengemukakan ide dengan sistematis, cepat dan tepat. Alat bantu ini seperti papan tulis, palu sidang, bagan-bagan, proyektor dan sebagainya.

Selain hal tersebut di atas yang perlu di perhatikan adalah ruangan sidang yang memadai, penerangan yang cukup, kebersihan tempat persidangan, peredaran udara atau ventilasi dalam ruangan.
C. PEMIMPIN SIDANG
Pemimpin sidang bertugas agar sidang dapat menghasilkan sesuatu keputusan sesuai materi persidangan dalam batas waktu yang telah di tentukan sebelumnya. Pemimpin sidang harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta penguasaan komunikasi yang efektif agar dalam persidangan agar dapat memimpin sidang, dapat menghasilkan, mendapatkan informasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Selain hal tersebut di atas, pemimpin sidang juga harus mengetahui watak kepribadian, perilaku (berwibawa) sehingga dalam memimpin sidang dapat menimbulkan rasa hormat dari peserta.
Pemimpin sidang yang baik adalah pemimpin sidang yang harus memiliki ketrampilan sebagai berikut:
a. Harus mampu memberi bimbingan dan tegas.
b. Harus diterima oleh para peserta sidang sebagai pemimpin, baik karena kemampunnya dan pengetahuannya tentang tugas pokok organisasi, maupun karena kemampuannya memelihara hubungan yang baik dengan orang lain.
c. Berbicara to the point dan tidak boleh mendominasi pembicaraan.
d. Mempunyai integritas, kemauan dan kerelaan untuk memberikan kesempatan berbicara kepada orang lain sebanyak mungkin. Selain itu pemimpin sidang harus juga mempunyai pendirian yang tetap, konsekuen , dan tidak mudah terombang- ambing oleh suasana sekelilingnya.
e. Mempunyai ketrampilan yang tinggi dan sistematis dalam memecahkan masalah.
Beberapa tipe pimpinan sidang:
a. Otoriter : yaitu pimpinan sidang yang selalu memaksakan kehendaknya dan kadang tidak adil dalam memberikan kesempatan berbicara kepada peserta sidang. Tipe pimpinan sidang seperti ini sangat tidak baik karena rentan terhadap pertikaian yang meluas, karena dia bukan lagi sebagai penengah tetapi menjadi pihak yang harus ditengahi.
b. Demokratis: yaitu pimpinan sidang yang dalam memimpin sidang mengedepankan nilai-nilai demokrasi dan berusaha untuk memberi kesempatan yang sama terhadap seluruh peserta sidang.
Ada beberapa tipe lagi namun yang paling penting adalah kedua tipe diatas.
Hal yang harus dihindari oleh pimpinan sidang:
a. Komunikasi dua arah, dimana hanya ada dua orang saja yang diberi kesempatan untuk berbicara karena dianggap bahwa yang satu sebagai penebar wacana sedangkan yang lain sebagai penanggap. Padahal seharusnya dalam setiap pokok pembicaraan selalu melibatkan semua peserta sidang.
b. Keluar dari pokok pembicaraan, artinya pimpinan sidang harus terus berusaha untuk mempertahankan agar setiap pembicaraan selalu terkoordinir secara sistematis sehingga suatu pokok pembicaraan dibicarakan secara tuntas sebelum pindah ke masalah berikutnya.
c. Memonopoli pembicaraan, seorang pimpinan sidang yang baik adalah orang yang senantiasa memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta untuk mengungkapkan idenya, kemudian menyimpulkan semua ide peserta secara singkat dan jelas.
Dalam kondisi tertentu, sebuah keputusan dalam persidangan dapat diambil dengan suara terbanyak.
Berikut beberapa tipe keputusan yang sering diambil dalam sebuah persidangan :
1. Decision by single individuals, yaitu keputusan yang dilakukan oleh seseorang dalam kelompok/sidang. Terjadi dalam situasi gawat atau waktu mendesak
2. Minority decision, yaitu beberapa orang dalam persidangan mengambil keputusan. Biasanya keputusan ini kurang didukung
3. Majority decision, yaitu keputusan dibuat oleh meyoritas anggota kelompok (biasanya bentuk voting). Biasanya berakibat buruk terhadap yang kalah.
4. Consensus decision, yaitu keputusan yang melibatkan seluruh anggota sampai semua anggota menerima dan bersedia melaksanakan walaupun tidak semua setuju
5. Unanimmity decision, yaitu keputusan bulat dan tidak lonjong

D. PENGARAHAN PERSIDANGAN
Dalam proses persidangan sering di temui adanya tanggapan, usul, ataupun pernyataan pendapat dari peserta untuk materi-materi tertentu yang sedang di bahas. Untuk kelancaran persidangan maka perlu di perhatikan oleh peserta sidang adalah menyangkut “INTERUPSI” atau pemotongan pembicaraan. Interupsi secara umum dapat di bagi atas :
1. Point of Information ( jika akan memberikan informasi tentang sesuatu diluar hal yang sedang dibahas)
2. Point of Order ( jika akan memberikan masukan)
3. Point of Clarification ( jika akan meluruskan pembicaraan)
4. Point of Personality (jika akan melakukan pembelaan diri)

E. ISTILAH TEKNIS DALAM SIDANG/RAPAT
a. Sidang komisi: adalah istilah untuk sidang yang hanya dihadiri oleh beberapa anggota persidangan untuk membahas tugas tertentu sesuai dengan pembagian komisinya
b. Sidang pleno: adalah istilah untuk sidang yang dihadiri oleh seluruh anggota persidangan untuk membahas/menetapkan sebuah keputusan
c. Sidang paripurna: adalah istilah untuk sidang pleno yang lebih luas, biasanya sidang ini juga dihadiri oleh undangan.
d. Sidang Istimewa: adalah sidang yang diselenggarakan khusus untuk membahas suatu masalah khusus dan tertentu
e. Majelis ketua/pemimpin sidang/rapat adalah orang yang dipercayakan untuk mengarahakan seluruh proses persidangan
f. Korum adalah istilah untuk keadaan dimana sebuah sidang layak mengambil keputusan (biasanya berupa jumlah peserta minimal yang harus menghadiri persidangan)
g. Voting adalah pemungutan suara terbanyak
h. Amandemen adalah peninjauan kembali terhadap materi yang telah dibahas/disetujui
i. Floor adalah forum persidangan
j. Lobbying adalah pembicaraan yang dilangsungkan diluar forum persidangan untuk menawarkan sebuah konsep
k. Skorsing adalah pemotongan agenda persidangan untuk waktu tertentu
l. Pending adalah penundaan pembahasan sebuah masalah karena alasan - alasan tertentu
m. Interupsi adalah pemotongan pembicaraan orang lain
n. Surat Keputusan Persidangan adalah kekuatan hukum formal atas segala sesuatu yang diputuskan dalam sidang/rapat
o. Notulensi adalah penulisan hasil rapat
p. Risalah adalah dokumen tentang proses berlangsungnya rapat
q. Sekretaris Persidangan adalah orang yang bertugas untuk melaksanakan tugas – tugas sekretaris dalam sidang
r. Moderator adalah istilah lain untuk pemimpin rapat

Jumat, 02 Maret 2012

PERSIAPAN TIM GPMK KE TAHUNA KAB. SANGIHE

Setelah pertemuan di RR, kami menghubungi teman-teman yang lain untuk ikut dalam pelayanan ke kota Tahuna, di antarannya ; Firginia Mangundap (Nia), Melisa Panai (Lisa), Chris Sola Gea (Sola), Nikita Solung (Niki), Hutri Pandoh, Hartomo Mokalu, Franschiko Koampa, Joune Karwur, Stelah Tokah, Haylen Piri, Prety Sebel, Pingkan Sumolang, dan Lois Makansing. Pertemuan Perdana dari tim yang akan ikut dilaksanakan di pondok fila delfia. Sementara itu kami mengadakan pencarian Dana dengan menjual Rambutan dan Durian yang disumbangkan oleh Charles Koloay dengan Kendaraan Mobil Avansa yang berplat polisi DB.714.MP milik dari Bro Frids (Biasa disebut Mobil Dinas, Hehe) yang kami pakai selama persiapan.
Selama persiapan, Kami mengadakan latihan Skit, Drama, Tari-tarian dan berdiskusi di Jurusan biologi.
Awalnya kami merasa tidak ada kendala dalam melakukan persiapan, mulai dari latihan sampai pada pencarian dana dan prekrutan anggota Tim. Namun semakin dekat waktu untuk keberangkatan ke Tahuna, semakin banyak pula cobaan dan tantangan datang, baik dari dalam Tim maupun dari luar. Mulai dari pembatalan keikutsertaan beberapa orang karena alasan tidak mendapat izin dari orang tua, ada yang mau ikut ujian smester dan proposal, ada yang sakit, ada yang masih ragu karena dirundung duka, (Waktu itu yg memastikan diri untuk ikut, Nina, Winda, Pingkan, Nikita, Toar, Ibu Sumolang dan saya sendiri dari Tondano. Dari Tahuna ada Machia, Natalia dan Risma ) ditambah lagi belum adanya konfirmasi dari gereje-gereja yang akan kami kunjungi di Tahuna untuk menerima kami. Semua ini menjadi bagian dari cobaan Tim untuk melakukan pelayanan di Tahuna.
Suatu saat ketika kami mau menjenguk oma dari Victor Liando yg sakit dan kemudian meninggal malam itu di RSU Prof Kandow Malalayang, saya melihat Teman-teman lain kelihatan tidak bersemangat dan saya pun merasa akan putus asa, padahal waktu persiapan tinggal 5 hari lagi. Saya berusaha tetap kuat dan selalu berdoa serta berserah pada Tuhan, meminta Hikmat dan Kekuatan untuk tim kami, Bahkan sempat meminta di doakan lewat siaran radio waktu itu.
H-2 sebelum akan berangkat, personal Tim belum cukup. Pada pagi hari itu saya merenung dan sempat mencoba untuk menyerah dan membatalkan rencana ini. Tapi saya tersadar dan dingatkan oleh kalimat dalam alkitab, Roma 8 : 28
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah"
Memang sulit untuk mengerti makna bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan, sebab manusia cenderung melihat realita hidup. Manusia cenderung melihat apa yang dilihat oleh mata dan beranggapan bahwa apa yang tidak terlihat berarti tidak pernah ada. Dan lewat ayat ini saya diingatkan bahwa : Allah turut bekerja bukan dengan cara mengerjakan semua pekerjaan yang harus kita kerjakan. Melainkan Allah bekerja dengan cara memberikan kita kemampuan, hikmat dan kekuatan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Allah turut bekerja dengan cara memberikan kecerdasan kepada seorang dokter dalam mendiagnosa pasiennya,,, memberikan hikmat kepada seorang insinyur untuk merancang sebuah bangunan yang kokoh,, memberikan tangan trampil kepada tangan seorang pelukis untuk menciptakan karya seni yang mengagumkan,,, memberikan tangan yang kuat namun lembut kepada seorang ibu untuk menggendong bayinya, dan memberikan keberanian kepada seorang penginjil untuk menyampaikan berita Injil kepada yang belum percaya serta membuka hati orang yang di Injili untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dan saya sangat Yakin Allah pun turut bekerja dalam misi pelayanan Tim ini. Semuanya dikerjakan oleh Tuhan untuk sebuah maksud yang mulia, supaya kita lebih dekat dengan Tuhan.
Saya kembali membuka alkitab dan saya temukan ayat alkitab yg menjadi tema dari pergerakan ini yakni dalam 2 Kor 15 : 58 “Berdirilah Teguh dan jangan Goyah, Giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan. Dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak akan sia-sia.”
2 ayat ini cukup memberi spirit bagi saya untuk tetap berjuang melakukan pelayanan ini. Seiring dengan itu Handphone saya berbunyi. Terdengar nada pesan masuk. Setelah saya buka pesan masuk, ternyata itu SMS dari teman saya. SMS nya begini:
“Bukan Kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yg membuat kita sulit, Jadi jangan pernah menyerah untuk mencoba dan jangan pernah mencoba untuk menyerah.”.
Pada saat itu, percaya diri saya kembali dan saya bilang dalam hati : “Tuhan,, Saya Butuh Engkau, saya sangat yakin, Kau tidak akan membiarkan saya dan Tim ini sendirian, Engkau pasti telah menyiapkan segala sesuatu yg dibutuhkan dalam Tim ini..
Pagi itu, setelah saya berdoa, perasaan saya terasa damai dan penuh sukacita. Kemudian saya mencoba menghubungi beberapa orang, dan puji Tuhan Yesus, Chris Sola bersedia memberi diri untuk ikut dalam pelayanan ini (Setelah bergumul untuk meminta izin dari Papanya) dan langsung menuju Tondano membantu saya membuat perlengkapan lainnya. Tidak hanya itu, sore harinya Prety Sebel dan Pingkan Sumolang bersedia juga memberi diri dalam pelayanan ini (padahal mereka baru selesai mengikuti pelayanan Stop Out Rukun Mahasiswa Amurang di Minsel bersama Bunda Nortje) dan juga Lois Mokansing yang waktu itu dihubungi oleh sih kecil Sola bersedia untuk ikut, serta victor Liando (Itoy) yg sebelumnya masih ragu untuk ikut sebab sementara dirundung duka, hari itu memberi kepastian pada saya untuk tetap ikut dalam pelayanan ini. Akhirnya Tim ini Solid dan kita mendapat dana yang cukup plus bantuan dari Bro’Meifrid dan beberapa teman yg lain seperti Rahel Kumesan Dll.
Esoknya, H-1 kami berkumpul semua di Jurusan Biologi untuk melakukan persiapan terakhir.
Saya tetap sadar bahwa iblis tidak akan senang melihat Tim ini bekerja, dan segala usaha pasti akan dilakukan oleh iblis untuk menggagalkan pelayanan ini. Itu bisa terlihat dari Dinamika Tim kami, mulai dari cara kami memanege waktu, ada yang sering terlambat sehingga kadang membuat tim yang lain kurang senang walau akhirya dapat menahan diri dan hanya memberi tahu ke saya dan juga cara berkomunikasi yg masih kaku di antara Tim yg lain karena mungkin pengaruh baru kenal. Tapi saya tetap yakin Tim ini akan solid.
Akhirnya, atas penyertaan Tuhan, kami bisa mempersiapkan segala sesuatu. Dan hari itu, Selasa, tanggal 24 January 2012 Tim GPMK SULUT Siap untuk berangkat.
Tapi Iblis tetap tidak tinggal diam, dia selalu mencari cela untuk mengacaukan Tim ini. Pada saat kami sudah berada di Manado, kami masih menjemput Ibu Sumolang di Mantos sambil Menunggu Nia dan Lisa, kemudian kami lanjut mencari perlengkapan lain di Jumbo. Pada saat itu waktu sudah menunjukkan pukul, 18.00 WITA dan cuaca tidak mendukung karena hujan deras. Kami terus bergerak dan bergegas ke pelabuhan Manado kerna kapal akan berangkat pukul 19.00 WITA. Sampai di pelabuhan Manado kami bergegas mengangkat Barang-barang ke atas kapal. Waktu telah menunjukan pkl. 18.30 WITA dan kami masih sementara mengangkat barang-barang Tim ke kapal KM. Holly Marin (Holly night kata Ibu Sumolang), sementara itu Lois Makansing anggota Tim Kami masih diperjalanan dari bitung menuju ke pelabuhan Manado. Waktu menunjukkan pukul 18,45 WITA, artinya masih ada kesempatan untuk mengembalikan mobil sewaan di Hotel Quality. Pikiran saya waktu itu tidak tenang dan saya merasa akan ketinggalan kapal. Ditengah hujan deras saat itu, saya dan Toar harus mengembalikan Mobil sewaan ke hotel Quality yang jarak tempuhX memakan waktu 30 menit PP Hotel Ke pelabuhan Manado. Saya Membawa 714 dan Toar membawa mobil sewaan. Kami terus berpacu melawan waktu dan berusaha menembus kemacetan di jalan kota manado. Saya menunggu Toar di depan gedung Hawa Baru Lama. Tim yg lain sedikit-sedikit menelpon saya, menanyakan keberadaan kami, karena kapal akan meninggalkan dermaga. Saya mencoba menghubungi Bro’Frids untuk meminta agar Nakhoda kapal bisa menunggu 10 menit, dan Bro’Frits menghubungi Sahbandar pelabuhan manado untuk menahan kapal selama 10 mnt. Setelah sekitaran 15 menit saya menunggu Toar, Akhirnya Toar muncul dengan sepeda motornya. Hujan turun lebih deras lagi. Gas langsung saya tancap dan malam hari itu saya berhasil menjadi pembalap, sebab saya dapat melewati kemacetan di jalan samrat dan sampai di pelabuhan manado dengan melaju cepat walau sempat membuat Toar tegang karena duduk didepan. Hahaha.. (Teman2 Tim bersama Ibu Somolang masih terus menelpon dan menanyakan keberadaan kami), dan akhirnya,,,  Kami ketinggalan kapal, setibanya kami di pelabuhan,, kapal Holly Marin sudah Jauh dengan jarak 10 meter dari dermaga… Sia-sialah balapan saya…. :D…
Ibu Sumolang sdh panik, beliau telpon ke saya dan menanyakan, tetang nasib Tim kalo sdh sampai di Tahuna. Beruntung dalam Tim ada Nikita Solung (Cucu dr Pdt Makasar / Ketua BANMAG dan BKSAU Sangihe).
Saya dan Toar hanya bisa berdiri dan melongong melihat kapal Holly telah berangkat. Iblis mungkin tertawa melihat hal ini, Tapi Tuhan tetap memberi pertolongan. Malam itu saya langsung menghubungi Bro’Frids dan memberitahu bahwa saya dan Toar ketinggalan kapal. Lalu kami meninggalkan pelabuhan, pergi mencari sesuap nasi (Haha) dan 6 cucu Rage plus 2 mangkuk Coffee Tora Bika di Sario untuk mengisi Kampung Tengah (perut) kemudian ke Politeknik nginap dengan Tante saya disana.
Sambil berbaring di kasur saya merenung : Ternyata Tim ini perlu untuk tahu mengatur waktu dalam melakukan kegiatan pelayanan, dan itu harus dimulai dari waktu pribadi. Terlambat atau Telat mungkin adalah hal kecil tapi dampaknya sanggat besar, bagi pribadi dan juga bagi orang lain. Seseorang mungkin tidak tahu, kadang orng itu menjadi batu sandungan bagi orang lain jika dia telat waktu, atau mungkin jadi buah bibir dan hujatan orng lain karena sakit hati sebab sering dibuat menunggu. Sehingga berdampak pada ketidakharmonisan hubungan dengan orang lain. Bisa mengakibatkan perselisihan dan lebih parah lagi perpecahan. Saya dan Tim ini perlu untuk belajar agar lebih menghargai dan mengatur waktu supaya tidak terbuang sia-sia.
Esoknya, hari Rabu 25 Jan’12, Puji Tuhan saya dan Toar mendapat tiket Gratis VIP kapal Express bahari. Dan Tim yg lain sudah Tiba di Tahuna hari itu pukul 04.00 WITA dan dijemput oleh saudara dari Pendeta Makasar. Sementara Saya dan Toar nanti Tiba di Tahuna Jam 4 Sore setelah melewati 2 pulau di Kabupaten SITARO, yakni Pulau Tagulandang dan Pulau Siau dan 2 Gunung Api yakni Gunung Ruang dan Gunung Karangetan.. Tiba di pelabuhan Tahuna, Toar langsung berteriak : “Sekali Mendayung 2-3 Pulau terlewati..!!!”

SEJARAH GERAKAN PENGINJILAN MAHASISWA KRISTEN (GPMK) SULAWESI UTARA

Berawal dari percakapan yg terjadi sekitar bulan April 2011 di pondok Fila Delfia Tataaran II Tondano, antara saya, Pingkan Leong, Jeine Friska, Haylen Piri, Welmina Luntungan dengan obrolan yang penuh humor dan diwarnai dengan suasana gembira. Tiba-tiba muncul ide untuk melakukan tour ke kampung halaman saya di Nanusa dan hendak melakukan kegiatan pelayanan disana, dan akhirnya kami sepakat mencari waktu yang tepat untuk pergi ke Nanusa, mengingat saat itu ada beberapa orang dari kami yang masih banyak Mata Kuliah yang dikontrak.
Seiring berjalannya waktu pada bulan November 2011 saya bertemu dengan Brother Meifrid Palenewen (K’Frid) di Manado dan berdiskusi mengenai rencana tour ke Nanusa, Tapi K’Frids memberi usul ; …“bagimana kalau tournya ke kota Tahuna Kab Sangihe saja, dengan melakukan kegiatan pelayanan disana”…. Akhirnya kami berdua sepakat untuk melakukan kegiatan pelayanan disana. Kemudian saya memberitahukan rencana ini ke teman-teman yang lain, Pingkan Leong, Christina Umboh (Nina) dan Winda Anapu. Tapi saya berpikir, alangkah baiknya ada wadah yang harus dibentuk untuk mengumpulkan orang-orang yang mau memberi diri dalam pelayanan ini. Kemudian saya meminta usul dari k’Frid dan Ibu sumolang tentang pemberian nama dari wadah ini, tapi beliau berdua menyerahkan sepenuhnya hal itu pada saya. Maka saya mencoba untuk mencari nama yang tepat untuk wadah tersebut. Awalnya saya memberi nama “Gerakan Pelayanan Mahasiswa Kristen”, namun beberapa hari kemudian ada usul dari Pingkan Leong untuk mengganti kata ”pelayanan” dengan kata “Penginjilan” sehingga menjadi Gerakan Penginjilan Mahasiswa Kristen dengan basis Sulawesi Utara. Selanjutnya saya, Pingkan, Winda, dan Nina bertemu dan mematangkan rencana untuk pelayanan ke kota Tahuna dengan focus pelayanan yaitu Pekabaran Injil dengan format pentas seni rohani ke beberapa Gereja di Tahuna. Kemudian rencana ini saya sampaikan ke K’Frids dan Ibu Dra. Nortje Lalita Sumolang (Bunda). Mereka menyambut baik rencana ini dan bersedia menjadi Pembina GPMK.
Pada bulan November saya menghubungi beberapa orang untuk bergabung dalam Tim GPMK dan ikut dalam pelayanan ke Tahuna, di antaranya : Machia Tangkudung, S.S, Roland Mona, S.Pd, Victor Liando, Charles Koloay, Jackson Leonardo, Rahel Kumesan, Toar Dan Yusuf Wungouw, Janes Polii, dan teman-teman lain yg tidak sempat ikut dalam pelayanan ke Tahuna.
Setelah pergantian Tahun 2011 ke Tahun 2012 tepat pada hari jumat, tanggal 5 January 2012 (Pukul 18.00-23.00), Kami mengadakan pertemuan perdana bertempat di Rock Rand (RR) Hotel Manado yang difasilitasi oleh Brother Meifrid Palenewen. Hadir pada pertemuan itu: Meifrid Palenewen, Pingkan Leong, Christina Umboh, Winda Anapu, Rahel Kumesan, Toar Dan Jusuf Wungow, Charles Koloay, Jackson Leonardo dan Saya sendiri, disusul oleh Janes polii yang datang setelah pertemuan selesai. Saat itu kami membahas tentang pematangan pembentukan wadah ini dan membentuk Komisi GPMK serta persiapan Pentas Seni Rohani di Kota Tahuna (pada tanggal 26 Januari- 2 February 2012) serta membuat logo GPMK yang di disain oleh Janes Polii. Maka Resmilah pembentukan GPMK SULUT pada tanggal 5 Januari 2012..

#############